Andres Iniesta datang dari La Masia dan kemudian bermain untuk
Barcelona. Jika bisa, dia ingin menghabiskan seluruh kehidupannya
bersama The Catalans, dengan berniat jadi pelatih usai pensiun.
Dengan usia yang baru 26 tahun, masih cukup lama sebelum Iniesta menyudahi karirnya sebagai pesepakbola profesional. Namun dia sudah punya rencana panjang bagaimana menghabiskan masa purna bhaktinya nanti.
Seperti
banyak pemain lainnya, dia ingin tetap dekat dengan sepakbola meski
sudah tak berseragam Barcelona. Mungkin terlalu cinta dengab klub yang
sudah membesarkannya itu, jikapun jadi pelatih dia ingin tetap mengabdi
pada The Catalans.Dengan usia yang baru 26 tahun, masih cukup lama sebelum Iniesta menyudahi karirnya sebagai pesepakbola profesional. Namun dia sudah punya rencana panjang bagaimana menghabiskan masa purna bhaktinya nanti.
"Saya akan terus berhubungan dengan sepakbola karena itulah hidup saya. Saya akan bertahan di klub dan berlatih di sini, atau melakukan hal lain atau menjadi pelatih. Saya tak akan pergi ke mana-mana," sahut Iniesta dalam wawancaranya dengan Barca tv dan dikutip Elmundodeportivo.
Meski sempat mengenyam pendidikan di sekolah sepakbola Barcelona, klub junior pertama yang dia perkuat adalah Albacete, yang merupakan klub lokal di kotanya. Dia masuk Barcelona B tahun 2001 dan dipanggil ke skuad utama setahun berselang. Total dia kini sudah bermain untuk Barca sebanyak 334 kali dan melesakkan 28 gol.
Dalam kesempatan tersebut, Iniesta juga bercerita soal gol paling emosional yang pernah dia buat. Ternyata bukan gol yang mengantar Spanyol menjadi juara Piala Dunia 2010, namun gol ke gawang Chelsea di semifinal leg kedua Liga Champions 2008/2009, yang memberi Barca tiket ke final.
"Secara pribadi, gol paling dramatis yang pernah saya rasakan adalah gol yang membawa Barca ke final di Roma tahun 2009, dalam laga menghadapi Chelsea," demikian tuntasnya.
Sumber : Detiksport.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar