Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

TRANSLATE

Selasa, 30 November 2010

PSCS CILACAP MENANGI DERBY JATENG


Tampil hanya 10 pemain sejak menit 71 membuat PSIS kembali menelan kekalahan. Kali ini, mereka kalah dalam derby Jateng melawan tuan rumah PSCS Cilacap di Stadion Wijayakusuma Cilacap, kemarin. PSIS kalah 0-1 akibat tunggal Eka Wijayanto menit 93, menyambut umpang matang Jun Jin. Gol itu disambut gembira hampir 10.000 penonton, termasuk Wakil Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamudji dan Sekda M Muslich. Sepanjang pertandingan pendukung tuan rumah terus memberi sokongan dengan yel-yel.
Sekitar 500 suporter Panser Biru dan Snex ngeluruk ke Cilacap memberi dukungan kepada tim Mahesa Jenar. Mereka juga memompa semangat Imral Usman dkk dengan cara yang sama.

Dengan hasil itu, PSCS mengoleksi nilai empat hasil sekali menang dan sekali seri. Sebelumnya tim besutan pelatih asal Semarang Agus Riyanto itu bermain imbang tanpa gol lawan Persikab Bandung di Stadion Bima, Cirebon, Senin (22/11) lalu. Sebaliknya bagi PSIS, kekalahan itu adalah yang kedua beruntun setelah sebelumnya kalah dari PSIM Yogyakarta di kandang sendiri.

Pada pertandingan kemarin, PSIS kehilangan Deni Rumba yang diusir wasit Prasetyo Hadi menit 71 karena akumulasi kartu kuning. Pengadil juga mengeluarkan kartu kuning untuk tiga pemain PSIS lainnya, yakni Basri Lohy, Gustavo Chena, dan Imral Usman, serta satu untuk pemain Cilacap Dedean Surdani.

Pertandingan berlangsung dalam tempo sedang. Pada babak pertama PSCS bermain dengan bola-bola pendek merapat. Serangan dibangun lewat seluruh penjuru, tengah, kanan, maupun kiri. PSIS memakai umpan-umpan panjang dari belakang ke jantung pertahanan lawan.

Protes Wasit

Tuan rumah mendapat tiga peluang. Bola tandukan Wahyu Triharjanto membentur mistar, dua kali sundulan Jun Jin ditepis kiper Agus Murod.
Sedangkan PSIS mendapat peluang emas saat Imral Usman tinggal berhadapan dengan kiper Catur Adi Nugroho. Catur bergerak maju, Imral menyontek bola melewati kiper mengarah gawang, tapi M Fatchul menjadi pahlawan dengan menghalau bola yang nyaris masuk gawang timnya itu.

Menjelang akhir babak kedua, permainan semakin ketat. Sering terjadi pelanggaran, baik oleh skuad PSIS maupun PSCS. Dalam beberapa kejadian, pemain Semarang beberapa kali protes keputusan wasit, namun pengadil tetap pada keputusannya.

Dalam jumpa pers, Agus Riyanto mengatakan secara keseluruhan puas dengan permainan anak-anak asuhannya. Menurut dia, pemain PSIS mencoba memancing emosi, tetapi dia bersyukur timnya tidak terpancing.  Pelatih PSIS Bonggo Pribadi mengatakan, para pemainnya sudah berjuang maksimal dan memberikan yang terbaik, tetapi hasil akhir tak seperti yang diharapkan. Bagaimana proses menuju hasil akhir itu bisa dilihat sendiri. ’’Saya  tidak mau komentar kepemimpinan wasit, Anda bisa nilai sendiri,’’ katanya.

Sumber: Suara Merdeka 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA HARI INI

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer