Kebobolan dua gol dari tendangan penalti, kehilangan satu pemain
karena dikartu merah, dan turun minum dalam keadaan tertinggal 0-4.
Tidak ada hal yang lebih buruk lagi daripada itu buat Tottenham Hotspur."Semua yang bisa saja berjalan salah, akhirnya memang salah," cetus manajer Harry Redknapp mengomentari kekalahan timnya itu, seperti dilansir dari situs resmi klub berjulukan The Lilywhites itu.
Setelah tertinggal oleh dua gol penalti dan bermain dengan 10 orang, Spurs kebobolan dua gol lagi di menit 23 dan di akhir babak pertama. Saat itu boleh dikatakan Spurs sudah tamat.
"Dua penalti dan satu kartu merah. Bagaimana Anda bisa bangkit dari situ? Anda pasti tak bisa pulih dari situasi-situasi seperti itu," sambung Redknapp.
Spurs pernah mengalami kejadian hampir mirip, ketika tertinggal 0-4 di babak pertama saat menghadapi Inter Milan di babak grup Liga Champions musim ini di Giuseppe Meazza. Bedanya, mereka tetap bermain dengan 11 pemain dan mampu mencetak tiga gol di babak pertama -- walaupun tetap kalah 3-4.
"Saya tidak ingat berapa banyak paruh babak yang buruk sejak saya datang ke sini dua setengah tahun yang lalu," tambah pria berusia 63 tahun itu.
"Babak pertama di Milan dengan 10 pemain. Tapi di luar itu, kami tak pernah benar-benar ditampar di manapun. Kami tim yang bagus. Kami cuma membuat start yang sangat buruk di pertandingan hari ini," simpulnya.
Dari kubu Fulham, manajer Mark Hughes tak bisa menyembunyikan kegembiraannya bisa menghentikan Redknapp dan anak-anak buahnya. Dari dua pertemuan mereka di musim ini di liga, Fulham selalu kalah, yakni 1-2 di Craven Cotttage dan 0-1 di White Hart Lane.
"Ini memuaskan karena kami tak bisa mengalahkan Tottenham untuk sementara waktu," tukas Hughes.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar