Sporty Magazine official website | Members area : Register | Sign in

TRANSLATE

Selasa, 21 September 2010

PSCS CILACAP BUTUH PENERJEMAH BAHASA KOREA

PSCS Cilacap membutuhkan seorang penerjemah bahasa Korea lantaran salah satu pemain asal Korea Selatan yang disiapkan untuk menghadapi kompetisi Divisi Utama tidak bisa berbahasa Inggris. "Untuk menghadapi Divisi Utama mendatang, kami melibatkan dua pemain asal Korea Selatan dan seorang dari Kamerun. Kalau Jun Jin sedikit bisa berbahasa Inggris, tetapi Lee Suu Hyong hanya menguasai bahasa Korea," kata Manajer PSCS Cilacap, Rosikin di Cilacap, Rabu. Menurut dia, kondisi tersebut menjadi kendala bagi pelatih maupun pemain PSCS lainnya dalam berkoordinasi saat latihan. "Oleh karena itu, kami saat ini membutuhkan seorang penerjemah bahasa Korea," katanya.

Selain itu, kata dia, PSCS hingga saat ini masih kekurangan dua pemain untuk bisa memenuhi kuota 24 pemain, yakni untuk posisi penyerang (striker) dan gelandang. "Sebelumnya kami memang kekurangan dua 'striker' dan seorang gelandang. Akan tetapi satu posisi 'striker' saat ini telah diisi oleh Ibrohim yang pernah bergabung dengan Persibangga Purbalingga," katanya. Menurut dia, Ibrohim merupakan pemain muda berbakat dan memiliki postur tubuh ideal. Terkait dua posisi yang belum terisi, dia mengatakan, pihaknya akan terus berupaya mencarinya dan minimal memiliki kemampuan di atas Ibrohim. "Kami ingin membentuk tim yang diisi dengan pemain muda berbakat," katanya.

Disinggung mengenai masalah pendanaan, dia mengatakan, PSCS mendapat alokasi anggaran dari APBD Kabupaten Cilacap Tahun 2010 sebesar Rp2 miliar. Sementara dalam APBD Perubahan Tahun 2010, kata dia, PSCS mengajukan alokasi anggaran sebesar Rp3,5 miliar. "Kalau pada APBD Perubahan minimal bisa cair Rp3 miliar, dengan anggaran sebesar Rp2 miliar pada APBD Tahun 2011 mendatang, Insya Allah bisa mencukupi. Kami akan berusaha minimal bertahan di Divisi Utama dan kalau bisa naik ke Indonesia Super League (ISL)," katanya.

Menurut dia, PSCS yang untuk pertama kalinya masuk dalam Divisi Utama memiliki potensi yang luar biasa karena sejak Divisi III, Divisi II, Divisi I, hingga bisa masuk Divisi Utama diikuti tanpa berhenti. Sementara mengenai klub sepak bola yang menjadi momok bagi PSCS, dia mengatakan, Persebaya dan Persik Kediri merupakan momok jika dilihat dari nama besarnya karena kedua klub ini pernah berlaga di Divisi Utama maupun ISL. "Akan tetapi semua itu tergantung dari susunan pemainnya. Persik Kediri dan Persebaya saja yang pernah ikut ISL akhirnya terdegradasi ke Divisi Utama lagi," katanya.

Oleh: Sumarwoto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BERITA HARI INI

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Entri Populer